Hanya berada di sebelahmulah posisi ternyamanku. Hanya melukai
hatimu, pekerjaan yang paling dibenci hati. Hanya sapa darimu yang
mengusir musim dingin di ujung bibirku. Hanya namamu definisi dari rasa
paling teristimewa di seantero semesta, cinta. Hanya diammu yang
memberisikkan hatiku, meneriakkan tanya, dan melahirkan rindu. Hanya
tempat dimana kakimu berpijak, rinduku yang beranakpinak segera mengajak
kaki ikut bergerak. Hanya kamu peracik pola pikirku, untuk selalu
memikirkan namamu. Hanya kamu yang kurasa pantas jadi pendampingku
kelak, meski kadang kelihatannya aku mengelak. Hanya lipatan jemarimu
yang selalu kutunggu, membayangkan namaku ikut tersebut dalam doamu.
Hanya saat bertemu denganmu, aku rela berlomba dengan waktu sambil
mengatur irama nafas yang beradu
.
Ya, hanya denganmu koleksi rasa bisa semudah ini berformula jadi
kata. Aku tak mau nama yang lainnya untuk melengkapiku menjadi kita. Aku
tak mau sesiapa selain kamu yang kuberi asupan cinta. Aku tak mau
meneggak “tidak” dari mulutmu, karena kupastikan “iya”-mu akan membawa
kita ke stasiun bahagia. Senyum kita adalah racikan termanis yang
dihadiahi oleh Pencipta. Semoga Ia suka dengan senyuman bahagia kita,
dan dengan segera menyautkan doa lalu menyatukan kita. Padaku terisi
semua himpunan cerita tentang satu nama. Padaku tak ada lagi kata selain
kamu. Kuharap begitupun denganmu.
Sehingga kosa kata kamu dan aku berformula menjadi kita.
No comments:
Post a Comment