Bu, di siku dinding bercat abu, ada yang menyekap dirinya tanpa ragu. Ia teriak dalam diamnya. Ia meraung dalam deras air matanya. Ia memanggil dalam desahnya.
Dan ia sedang menunggu engkau bertanya, “Bagaimana kondisimu?”
Dan berantai kata siap ditumpahkan tanpa disisakan. Kecuali ruang untuk
kekosongan.
Bu, dekap aku dalam doamu.
No comments:
Post a Comment